Wednesday, September 10, 2014

Makalah Aqidah

assalamuaikum Wr.Wb 
pada kesesempatan kali ini saya akan mempostingkan hasil dari tugas agama islam saya di universitas. apa yang saya lakukan ini sebenarnya tidak lebih dan tidak kurang merupakan hiburan semata bagi saya. Makalah yang saya akan post kan kali ini berjudul tentang aqidah islam, di dalam makalah tersebut saya sebgai penulis membahas tentang tujuan, manfaat, dan pentingnya Aqidah bagi manusia. ok kalu begitu kita lansung saja .............


MAKALAH
“AQIDAH”




DI SUSUN OLEH:
1.      Rudi Hartono
(NIM : 140810101152)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER

2015






KATA PENGANTAR
Segala pujisyukur saya aturkan kepada Allah SWT yang terlah memberikan rahmat dan nikmatnya kepada sya sehingga membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “AQIDAH” demi memenuhi tugas dari matakuliah pendidikan agama islam.
Agama adalah sistem kepercayaan yang berfungsi menjembatani dan mengatur berbagai tingkah laku manusia. Islam merupakan agama yang banyak dianut oleh umat manusia merupakan agama yang terbesar di dunia, islam juga memiliki berbagai macam aturan yang mengatur umatnya dama bertingkah laku sebagai mana yang tertera di dalam AQIDAH dan Al-Qur’an yang merupakan pedoman bagi agama islam.
Dalam penyelesaian makalh ini, tidak sedikit hambatan yang saya dapatkan. Namun saya mampu menyelasikan makalah ini dengan lancar berkat bantuan ,dukungan , dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu atas segala dukungan yang telah diberikan, saya mengucapkan banyak terimakasih kepada terhadap Muhammad Haidlor, Lc selaku dosen pengampu dan teman kelompok penulis yaitu:
1.      Lutfiatul Hasanah
2.      Dyah Savitri Febri Ramadhani
3.      Dwiki Mahmed Muazam
4.      Edo Putra Wardana
Makalah ini saya buat agar pembaca dapat mengerti sehingga para pembaca dapat mendalami ilmu agama islam dan dapat  menerapakan agama islam dalam kehidupan sehari-hari pembaca, yang saya sajikan dari berbagai macam sumber informasi, refrensi, dan berita.
Saya harap makalah yang berjudul “AQIDAH” ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa Universitas Jember. Sya menyadari bahwa makalah yang saya berikan belum sempurna olah karena itu untuk Dosen pengajar Pendidikan Agama Islam saya memohon saran dan kritik agar dapat menyempurnakan makalah berjudul “AQIDAH” yang saya buat ini. jika ada kekurangan dan kesalah saya mohon maaf sebesar-besarnya assalamualaikum Wr.Wb

Jember, 23 agustus 2014
Penyusun


Rudi hartono
NIM:140810101152


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                     i
DAFTAR PUSTAKA                                                                                     ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang                                                                                  3
1.2.   Ruang Lingkup Penelitian                                                                 3
1.3.   Tujuan Penelitian                                                                               3
1.4.   Manfaat Penelitian                                                                             3
1.5.   Batasan Masalah                                                                                4
BAB II PEMBAHASAN
2.1.   Landasan teori                                                                                   5
2.2.   Makna dan Tujuan Mempelajari Aqidah                                          5
2.3.   Aqidah Sebagai Kebutuhan Manusia                                                7
2.4.   Ruang lingkup Aqidah                                                                      8
2.4.1.      Aqidah Pokok                                                                         8
2.4.2.      Aiqidah Cabang                                                                     12
2.5.   Manfa’at Beriman                                                                             12
BAB III PENUTUP
3.1.   Kesimpulan                                                                                       15
3.2.   Saran                                                                                                 15
DAFTAR PUSTAKA                                                                                    16



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Agama islam adalah sebuah agama yang memiliki banyak aturan bagi umatnya dengan tujuan menjaga keharmonisan baik dengan agama lain maupun antara umat islam lainnya, sekarang ini agama slam telah berkembangan sangat luar biasa dibandingkan dengan ilslam zaman dulu yang hanya  menjadi agama/kepercayaan bagi masyarakat timur tengah, namun pada saat sekarang agama slam telah menjadi sebuah agama mayoritas yang memiliki banyak penganut diberbagai tempat, akan tetapi dengan banyaknya umat(sebuatan bagi orang yang memeluk islam) membuat Agama Islam terbagi menjadi berbagai jenis, namun hal tersebut tidak membuat islam tepecah belah, hal ini dikarenakan karena Agam islam memiliki sebuah pedoman dasar yang menjadikan semua jenis agama islam diberbagai tempat menjadi satu, pedoman dasar tersebut adalah Aqidah. Aqidah merupakan aturan dasar islam yang di ambil dari kitab Al-Qur’an (kitab bagi umat islam).
Seiring berjalannya waktu di di berbagai tempat agama islam telah memudar dikarenakan berbagai faktor, antara lain adalah lemahnya ajaran islam di berbagai tempat dikarenakan factor keturunan diman seorang anak memeluk islam karenakan ayah dan ibunya merupaka islam sehingga menyebabkan anak tersebut memeluk agama islam tanpa tau dasar-dasar agama islam, kurangnya kyai sebagai seorang ahli dibidang agama islam yang bertugas memberikan pengetahuan yang lebih tantanf agama islam, serta pengaruh pengetahuan yang tidak selaras dengan ajaran islam.
1.2.   Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan mencakup pengertian, manfaat dan tujuan dari Aqidah islam terhadap manusia di dalam ke hidupan sehari hari dan pentingnya Aqidah bagi manusia.
1.3.   Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Membantu menguatkan iman mahasiswa agar tidak terpengaruh oleh perkembangan.
2. menanamkan pola pikir mahasiswa sesuai dengan ajaran Aqidah islam.
1.4.   Manfaat Penelitian
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Memberikan mahasiswa pengetahuan mendalam tentang Aqidah.
2.      Memberitahu kepada mahasiswa tentang betapa pentingnya Aqidah bagi manusia.

1.5.   Batasan Masalah
Dalam makalah ini penulis hanya menjelaskan pengertian tentang aqidah, pengaruh, manfaat manfaat tentang aqidah terhadap kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Landasan Teori
Aqidah, memiliki arti umum dalam bahasa arab sebagai iman yang memiliki arti Semua sistem kepercayaan, aqidah selalu bersifat mutlak atau tidak dapat diubah, merupakan sesuatu yang telah di tetapkan oleh Allah SWT yang harus di jalankan bagi umatnya. Pondasi akidah Islam didasarkan pada Hadits Jibril, namun Aqidah sendiri memiliki arti lain dalam bahasa arab yaitu kepercayaan atau keyakinan yang kuat sedangkan menurut istilah Terminologi Aqidah memiliki arti iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Aqidah ditunjukkan sebagai iman kepada Allah Swt., para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Kiamat, serta pada Qadla dan Qadar. Namun, bukan berarti selain itu tidak ada lagi perkara yang wajib kita imani. Enam perkara tersebut merupakan kerangka akidah. Masih banyak perkara lain yang termasuk dalam akidah, seperti iman terhadap ajal, rizki, tawakal kepada Allah Swt., iman dengan pertolongan Allah, iman terhadap sifat-sifat Allah, iman terhadap kema’shuman para Nabi dan Rasul, mujizat al-Quran, dan sebagainya.
Jadi dapat disimpulkan Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma' Salaf as-Shalih.

2.2.   Makna dan Tujuan Mempelajari Aqidah
Segala sesuatu pasti memiliki sebuah alasan dan makna, tidak dapat dipungkiri juga bagi Aqidah. Islam adalah agama yang berpegang teguh terhadap aturan-aturan dan keyakinan meraka yang mereka sebut Aqidah. “Lalu apakah kalian pernah berpikir kenapa dan apa tujuan Aqidah tersebut?”,
Kebanyakan umat islam di Indonesia tidak pernah mempermasalahkan apa itu Aqidah dan kenapa itu bisa ada, khususnya bagi kalangan pemuda.
“Islam KTP” adalah sebutan bagi para umat islam di Indonesia berfikir “masa bodoh tentang agama”, ke tidak selarasan antar perkembangan ilmu pengetahuan dan ke imanan seseorang adalah yang mendasari itu semua, lalu apakah kalian tahu “bahwa dengan mempelajari Aqidah dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan kita?”. Salah satunya adalah “memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan hidup”.berikut adalah manfa’at-manfa’at dalam mempelajadi Aqidah bagi kehidupan sehari hari:
1.      Memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan hidup yang hakiki karena mempunyai hubungan batin yang dekat dengan Allah SWT.
2.      Mendapat jaminan surga dan selamat dari neraka apabila benar-benar berpegang teguh terhadap aqidah  islam secara sempurna.
3.      Memperoleh petunjuk hidup yang benar sesuai dengan kehendak Allah SWT, yang telah menciptakan alam semesta termasuk diri kita sendiri.
4.      Selamat dari pengaruh kepercayaan lain yang hanya akan membawa kerusakan dan hidup yang jauh dari kebenaran.
5.      Tidak mudah terpengaruh dengan kemewahan hidup di dunia karena kehidupan yang hakiki adalah kehidupan di akhirat kelak.
Rasulullah SAW menyatakan bahwa pada setiap diri manusia ada sekepal daging.  Maka apabila daging itu menjadi sehat, sehatlah diri seseorang tersebut. Dan sebaliknya juga, apabila sekepal daging tersebut menjadi tidak sehat, maka tidak sehat pula diri seseorang. Dengan demikian sekepal daging yang dimaksud merupakan hati. Karena hati manusia telah memiliki aqidah Islam yang benar tentunya akan melahirkan perilaku yang baik berdasarkan dengan aqidahnya.
Adapun perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Aqidah Islam, yaitu antara lain :
1.      Beribadah kepada Allah SWT dengan hati yang ikhlas tanpa perasaan terpaksa dan terbebani.
2.      Berusaha dengan sungguh-sungguh sepenuh hati untuk memurnikan niat dalam beribadah kepada Allah SWT.
3.      Berusaha menghindarkan diri dari segala bentuk kesesatan, baik dalam beribadah maupun perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Berusaha untuk meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT dalam bentuk berbakti kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada sesama manusia.
5.      Tidak mempercayai adanya makhluk gaib yang dapat mempengaruhi nasib manusia karena hal itu merupakan termasuk syirik.


2.3.   Aqidah Sebagai Kebutuhan Manusia
Aqidah merupakan bentuk keseluruhan tentang diri manusia yang secara asasi dan prinsipil membedakan manusia dengan mahluk-mahluk lainnya. Dalam kehidupan manusia, aqidah merupakan dasar hidup (fondasi) untuk mendirikan bangunan (beramal). Semakin tinggi bangunan yang akan didirikan, semakin kokoh pula fondasi yang dibuat. Jika fondasinya lemah, bangunan akan cepat ambruk. Dan akhirnya tidak ada bangunan tanpa fondasi
Seperti kontraktor, membangun gedung bertingkat, fondasinya harus kuat agar tidak cepat hancur dan mengecewakan pemiliknya. Penguasa harus menguasai landasan etika berdagang agar tidak mengalami kerugian. Demikian juga manusia agar hidupnya sukses dan tahan dalam menghadapi setiap dinamika kehidupan maka dituntut memiliki pegangan yang kuat (aqidah).
Karena aqidah adalah fondasi, maka aqidah merupakan kebutuhan dasar manusia untuk meluruskan fitrah serta mengaktualisasikan misi kemanusiaan. Manusia tanpa iman akan kehilangan harkat dan martabatnya sebagai mahluk yang mulia. Bahkan menurut kitab suci, manusia yang demikian akan kehilangan eksistensi dasar nilai manusia kemanusiaan (iman dan amal shaleh).
Oleh karena itu secara garis besar dari apa yang kita pelajari di dalam manfaat mempelajari Alqidah dapat disimpulkan bahwa Aqidah merupakan sebuah kebutuhan pokok bagi manusia dalam pemenuhan kebutuhan rohani manusia tersebut. Penggunaan Aqidah sebagai dasar kehidupan manusia telah di gunakan sejak zaman rasulullah saw. Hal ini saya buktikan dari kutipan artikel yang saya baca yaitu sebagai berikut:

“………. Akidah pula yang menentukan arah pandang, cita-cita, dan tujuan yang dianut oleh para pemeluknya; diyakini kebenarannya, diperjuangkan, dipertahankan, serta disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia.
            Rasulullah saw. bukan hanya membina para sahabatnya dengan akidah yang kuat, tetapi juga ketika membangun masyarakat Islam dan mendirikan pemerintahan Islam di Madinah. Beliau mendasarkannya pada akidah Islam, padahal ayat-ayat yang berkaitan dengan tasyri’ (yang menyangkut hukum Islam) belum lagi sempurna diturunkan. Meskipun demikian, Rasulullah saw. menjadikan syahadat Laa ilaaha illallah sebagai asas segalanya; asas bagi kehidupan seorang muslim; asas yang menghubungkan interaksi sesama muslim; asas yang mendasari hubungan antar sesama manusia; asas untuk menyelesaikan berbagai perkara kezaliman; menyelesaikan perselisihan; asas bagi kekuasaan; serta asas bagi kehidupan bernegara. Hal ini dapat disimak dalam Piagam Madinah (watsîqah Madinah) antara kaum Muhajirin, Anshar, Yahudi, dan kabilah lain, antara lain disebutkan:
Sesungguhnya apabila terjadi kejadian atau perselisihan di antara mereka yang terlibat perjanjian ini serta dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan, hal itu harus dikembalikan kepada Allah SAW dan Rasulnya…….”

  Berdasarkan uraian cerita tersebut bermakna bahwa setiap tindakan manusia sangat membutuhkan adanya Aqidah yang berfungsi menjadi sebuah pilar yang mendasari semua tindakan manusia dan hal tersebut juga telah di terapkan oleh Rasul kita yaitu Nabi Muhammad saw. Dan masih ada banyak yang membuktikan  bahwa penggunaan Aqidah dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak tujuan dan manfaat masing-masing baik dalam bidang ilmu, ekonomi , dan lain-lain.
Dari diatas dapat di garis bawahi bahwa setiap rukun iman yang ditetapkan menjadi salah satu Aqidah umat islam merupakan salah satu contoh dalam pentingnya sebuah Aqidah dalam asas kehidupan  manusia, khususnya bagi umat beragama islam.
2.4.   Ruang lingkup Aqidah
Ruang lingkup aqidah dibagi menjadi dua yaitu Aqidah pokok dan Aqidah cabang
2.4.1.      Aqidah Pokok

Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujudnya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujdunya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman pertama
Menurut sistematika Hasan Al-Banna maka ruang lingkup Aqidah Islam meliputi :

1.      Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala susuatu yang berhubungan dengan Tuhan (Allah), seperti wujud Allah, sifat Allah dll
2.      Nubuwat,  yaitu pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah dll
3.      Ruhaniyat, yaitu tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti jin, iblis, setan, roh dll
4.      Sam'iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'i, yakni dalil Naqli berupa Al-quran dan as-Sunnah seperti alam barzkah, akhirat dan Azab Kubur, tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka dan lain-lain.

Tidak hanya diatas namun pembahasan Aqidah juga dapat mengikuti  rukun iman yaitu :

1.      Kepercayaan akan adanya Allah dan segala sifat-sifatNya 
2.      Kepercayaan kepada Malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk rohani lainnya seperti Jin, iblis dan Setan)
3.      Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada rasul
4.      Kepercayaan kepada Nabi dan Rasul
5.      Kepercayaan kepada hari akhir serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu 
6.      Kepercayaan kepada takdir (qadha dan qadar) Allah.
Adapun penjelasan tentang Aqidah bedasarkan rukun iman sebagai berikut:
1.      Iman kepada Allah SWT
Pengertian iman kepada Allah ialah:
·         Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah.
·         Membenarkan dengan yakin keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya menciptakan alam, makhluk seluruhnya, maupun dalam menerima ibadat segenap makhluknya.
·         Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat sempurna, suci dari sifat kekurangan yang suci pula dari menyerupai segala yang baru (makhluk).
Dengan demikian setelah kita mengimani Allah, maka kita membenarkan segala perbuatan dengan beribadah kepadanya, melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, mengakui bahwa Allah swt. bersifat dari segala sifat, dengan ciptaan-Nya di muka bumi sebagai bukti keberadaan, kekuasaan, dan kesempurnaan Allah.

2.      Iman Kepada Malaikat
Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah mempunyai makhluk yang dinamai “malaikat” yang tidak pernah durhaka kepada Allah, yang senantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan secermat-cermatnya.
Adapun di antaranya nama-nama dan tugas malaikat adalah sbb :

·         Malaikat Jibril, bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi-nabi dan rasul
·         Malaikat Mikail, bertugas mengatur hal-hal yang berhubungan dengan alam seperti melepaskan angin, menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan.
·         Malaikat Israfil, bertugas meniup terompet di hari kiamat dan hari kebangkitan nanti.
·         Malaikat Izrail (Malaikal maut) bertugas mencabut nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya.
·         Malaikat Raqib dan Atid, bertugas mencatat amal perbuatan manusia
·         Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga dan memimpin para pelayan surge
·         Malaikat Malik, bertugas menjaga neraka dan pemimpin para malaikat menyiksa penghuni neraka
·         Malaikat yang bertugas memikul Arasy
·         Malaikat yang menggerakkan hati manusia bentuk berbuat kebaikan dan kebenaran
·         Malaikat yang bertugas mendoaka orang-orang yang beriman supaya diampuni oleh Allah segala dosa-dosanya diberi ganjaran surga dan dijaga dari segala keburukan dan doa-doa lain.
Dengan beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, maka kita akan lebih mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah swt. lebih bersyukur akan nikmat yang diberikan dan berusaha selalu berbuat kebaikan dan menjauhi segala larangannya. Karena malaikat selalu mengawasi dan mencatat amal perbuatan manusia.
3.      Iman kepada kitab kitab Allah SWT
Keyakinan kepada kitab-kitab suci merupakan rukun iman ketiga. Kitab-kitab suci itu memuat wahyu Allah. Beriman kepada kitab-kitab Tuhan ialah beritikad bahwa Allah ada menurunkan beberapa kitab kepada Rasulnya, baik yang berhubungan itikad maupun yang berhubungan dengan muamalat dan syasah, untuk menjadi pedoman hidup manusia. baik untuk akhirat, maupun untuk dunia. Baik secara individu maupun masyarakat. (5)
Jadi, yang dimaksud dengan mengimani kitab Allah ialah mengimani sebagaimana yang diterangkan oleh Al-Qur’an dengan tidak menambah dan mengurangi. Kitab-kitab yang diturunkan Allah telah turun berjumlah banyak, sebanyak rasulnya.
1.      Taurat, yang Allah turunkan kepada nabi Musa alaihi sallam.
2.      Zabur, ialah kitab yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala  kepada Daud alaihi sallam.
3.      Injil, diturunkan Allah kepada nabi Isa, sebagai pembenar dan pelengkap Taurat
4.      Shuhuf, (lembaran-lembaran) yang diturunkan kepada nabi Ibrahim dan Musa, ‘Alaihimas-shalatu Wassalam.
5.      Al-Quran, kitab yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala  turunkan kepada Nabi Muhammad shalallohu ‘alahi wa sallam.
4.      Iman kepada Rasul-Rasul Allah SWT
Yakin pada para Nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat. Perbedaan antara Nabi dan Rasul terletak pada tugas utama. Para nabi menerima tuntunan berupa wahyu, akan tetapi tidak mempunyai kewajiban untuk menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia. Rasul adalah utusan (Tuhan) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat manusia.
Di Al-Qur’an disebut nama 25 orang Nabi, beberapa diantaranya berfungsi juga sebagai rasul ialah (Daud, Musa, Isa, Muhammad) yang berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada manusia dan menunjukkannya cara pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana manusia biasa lainnya Nabi dan Rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia yaitu makan, minum, tidur, berjalan-jalan, mati dan sifat-sifat manusia lainnya. Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi sekaligus Rasul terakhir tidak ada lagi rangkaian Nabi dan Rasul sesudahnya.
Seorang muslim wajib beriman kepada seluruh Nabi dan Rasul-Nya yang telah diutus oleh Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan namanya. Seorang muslim wajib membenarkan semua Rasul dengan sifat-sifat, kelebihan, keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizatnya masing-masing seperti yang diperintahkan oleh Allah.
5.      Iman kepada hari akhir
Rukun iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhir. Keyakinan ini sangat penting dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa mempercayai hari akhirat sama halnya dengan orang yang tidak mempercayai agama Islam, itu merupakan hari yang tidak diragukan lagi.
Hari akhirat ialah hari pembalasan yang pada hari itu Allah menghitung (hisab) amal perbuatan setiap orang yang suda dibebani tanggung jawab dan memberikan putusan ganjaran sesuai dengan hasil perbuatan selama di dunia.
Keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan keimanan kepada hari akhir. Hal ini disebabkan keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru sempurna dengan keyakinan tentang adanya hari akhirat. Demi tegaknya keadilan, harus ada suatu kehidupan baru dimana semua pihak akan memperoleh secara adil dan sempurna hasil-hasil perbuatan yang didasarkan atas pilihannya masing-masing.
6.      Iman kepada Qada dan Qadar.
Dalam menciptakan sesuatu, Tuhan selalu berbuat menurut Sunnahnya, yaitu hukum sebab akibat. Sunnahnya ini adalah tetap tidak berubah-ubah, kecuali dalam hal-hal khusus yang sangat jarang terjadi. Sunnah Tuhan ini mencakup dalam ciptaannya, baik yang jasmani maupun yang bersifat rohani.
Makna qadar dan takdir ialah aturan umum berlakunya hukum sebab akibat, yang ditetapkan olehnya sendiri. Definisi segala ketentuan, undang-undang, peraturan dan hukum yang ditetapkan secara pasti oleh Allah SWT, untuk segala yang ada.
Pengertian di atas sejalan dengan penggunaan qadar di dalam Al-Qur’an berbagai macam bentuknya yang pada umumnya mengandung pengertian kekuasaan Allah SWT, yang termasuk hukum sebab akibat yang berlaku bagi segala makhluk hidup maupun yang mati.
2.4.2.      Aqidah Cabang

Yang dimaksud aqidah cabang adalah cabang-cabang aqidah yang pemahamannya bervariasi dari masing-masing aspek rukun iman yang enam. Misalnya munculnya perbedaan pendapat dalam membicarakan zat Tuhan, sifat Tuhan, dan perbuatan Tuhan. Misalnya dalam soal zat Tuhan, muncul pertanyaan apakah Tuhan berjisim atau tidak. Dalam masalah sifat Tuhan apakah Tuhan mempunyai sifat? Dalam soal perbuatan, apakah tuhan wajib melakukan perbuatan? Dalam soal percaya kepada malaikat, apakah iblis termasuk golngan malaikat? Delam soal iman kepada kitab, apakah wahyu makhluk atau bukan. Semua isu tesebut muncul setelah umat Islam terpecah atas beberapa golongan seperti Syiah, Khawarij, dan Ahlus Sunnah wal Jamaah.

2.5.   Manfaat beriman
Pengertian iman menurut bahasa adalah mempercayai atau membenarkan. Iman berasal dari kata aamana-yu’minu yang berarti tasdiq mempercayai atau membenarkan, dan menurut istilah Iman ialah “Membenarkan dengan hati diucapkan dgn lisan dan dibuktikan dgn amal perbuatan.
”Sahl bin Abdullah At-Tustari ketika ditanya tentang apakah sebenarnya iman itu beliau menjawab demikian “Qaulun wa amalun wa niyyatun wa sunnatun.” Artinya Ucapan yg disertai dgn perbuatan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi dgn Sunnah. Kata beliau selanjutnya “Sebab iman itu apabila hanya ucapan tanpa disertai perbuatan adalaha kufur apabila hanya ucapan dan perbuatan tanpa diiringi ketulusan niat adalah nifaq sedang apabila hanya ucapan perbuatan dan ketulusan niat tanpa dilandasi dgn sunnah adalah bid’ah.
Adapun bebrbagai macam fungsi iman yaitu:
·         Iman dengan disertai dengan  amal shaleh dapat menjadi kunci akan dibukakanya kehidupan yang baik, makmur dan sejahtera
·         Iman dapat menimbulkan ketenangan jiwa
·         Iman akan menimbulkan kasih sayang antar sesame
·         Lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta
·         Iman akan membebaskan manusia dari kekuasaan orang lain
·         Orang beriman akan mendapatkan pertolongan dari allah SWT
·         Membawa keberkahan dilangit dan di bumi
·         Memberikan ketengan dalam jiwa
·         Dijanjikan akan mendapatkan syurga
·         Dengan iman hidup akan terarah
·         Iman membawa manusia pada kedamaian
·         Dengan iman hidup kita  lebih sederhana
·         Dengan iman ketika akan menjadi lebih semangat dalam mencapai sesuatu
·         Iman membuat kita menjadi lebih sabar
Dan adapula fungsi iman sebagai pembentuk sifat-sifat terpuji di dalam manusia ialah:
·         Teguh dalam pendirian
·         Tegas dalam mengambil sikap
·         Mudah menerima nasihat
·         Selalu takut pada allah
·         Menjalankan perintah allah dan menjauhi laranganya
·         Senang mencari dan menambah ilmu
·         Sederhana dan selalu menjaga kebersihan
·         Mempunyai semangat yang tinggi dalam melakukan amal
·         Mempunyai sifat was-was dalam bertindak dan menagambil keputusan
·         Lebih tenang dalam mengambil keputusan
·         Memiliki sikap sosial dan toleransi yang sangat baik
Dari berbagai manfaat yang di dapatkan dari iman diatas dapat disimpulkan bahwa orang yang beriman akan mendapatkan manfaat pembentukan sifat-sifat yang terpuji yang dapat di guanakan di kalangan mansyarakat sebagai dasar pembentukan hidup sosial yang harmonis.

 BAB III
             PENUTUP

3.1.   Kesimpulan
Aqidah merupak hal penting bagi manusia dikarenakan dengan adanya aqidah seseorang dapat lebih mengontrol diri sendiri sesuai degan fungsi aqidah secara umum yaitu adalah Semua sistem kepercayaan, itu disebabkan karena semua manusia memerlukan sebuah kepercayaan diri agar dapat menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik.
3.2.   Saran
Inilah yang bisa saya berikan meskipun penulisan ini jauh dari sempurna. Jika dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan saya sebagai penulis meminta maaf sebesar besarnya dan harap maklum dikarenakan saya merupakan manusia yang pasti tak luput dari salah, saya juga butuh saran atau kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Saya juga mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI73) Bapak Muhammad Haidlor, Lc selapu Dosen Pengampu yang telah memberi saya tugas membuat makalah demi kebaikan diri sendiri serta untuk negara dan bangsa.



DAFTAR PUSTAKA

·         http://id.wikipedia.org/wiki/Aqidah
·         http://aminkerumutan.blogspot.com/2012/11/iman-dan-funsingya-dalam-kehidupan.html
·         http://isma-ismi.com/akidah-islam.html
·         http://litaniaager.wordpress.com/2011/07/24/aqidah-islam/
·         http://aqidahislam.wordpress.com/2006/11/17/penjelasan-rukun-iman/
·         http://muhammadrusdie.blogspot.com/2012/02/ruang-lingkup-aqidah.html
·         http://tafsiranmanusia.blogspot.com/





semoga apa yang di postingkan kali ini bermanfaat bagi kalian semua...



EmoticonEmoticon